Sabtu, 09 Juni 2012

Titip Rindu Dari Surga

dulu aku selalu bilang...
aku akan selalu ada untukmu..
dulu sering aku katakan..
bahwa lenganku akan selalu dibahumu..
dan kerap terucap.. tak ada yang bisa memisahkan
kamu dan aku...

meski sulit.. yang kau minta pasti aku berikan..
meski lelah, yang kau mau pasti aku turuti..
semua demi kamu.. karena aku sayang padamu..

Senyummu kadang muncul seperti pelangi..
tawa riang pun riuh seperti nyanyian ombak..
tapi kadang bibirmu membentuk lengkungan patah
karena ada luka yang tidak terucap..

matamu seperti kejora..
bekerjab indah mengalahkan bintang yang paling terang..
tapi di suatu waktu.. kadang mengalir bola-bola kristal mungil
di sudut matamu...

meski tanganku kuat menggenggam jemarimu
namun, keringat, air mata dan darahmu pernah mengalir..
menembus batas-batas yg hanya menjadi rahasia Tuhan..

ketika begitu banyak pengorbanan yang diberikan..
ketika begitu banyak luka yang ditorehkan..
dan ketika banyak janji yang dianggap ingkar..

kita kemudian bersumpah.. disaksikan angin yang menyapu
lembut.. disaksikan tempias gerimis yang menetes di pipimiu..
bahwa 'hanya kematian yang bisa memisahkan kamu dan aku..

sumpah yang kemudian menjadi karma terbesarku..
karena kemudian kematian itu menjemputmu..
tak ada yg bisa aku lakukan di detik-detik kepergianmu..
hanya diam.. dan membisu untuk kemudian menjadi saksi bahwa
semua kesombongan tidak bisa apa-apa dihadapan sang kematian...

malamku kini beku.. cahayapun tak lagi benderang untuk..
keramaiann menjadi senyap dan keceriaan menjadi kemuraman yang sendu..
hnya doa yg tak putus terangkai.. semoga kamu damai di alammu..
semoga tangan-tangan malaikat selalu menjagamu..
dan aku menunggu sang kematian datang.. ketika waktuku tiba..
karena keabadianku adalah bersamamu di alam yng kekal...