Sore itu...Mendung putih yang setengah jam lalu menggantung di atap
langit sebelah utara kini berubah gelap.. angin lembut berubah garang
dengan kekuatannya yang membuat dedaunan akasia berguguran satu persatu.
Tetesan gerimis mulai turun membasuh tanah yang seperti berteriak
karena bersyukur diberi kesejukan oleh sang pencipta setelah dari pagi
dihujani angkuhnya terik sang bagaskara..
Gerimis senja telah berubah menjadi hujan deras.. kecipak air
terdengar saat bulir-bulir hujan yang membentuk bola kristal mungil itu
bergulir dari daun akasia lalu kemudian luruh jatuh diatas rerumputan.
Dua ekor burung dara putih yang tadi asyik bercengkrama disalah satu
dahan kini terbang kembali dalam sarangnya yang hangat. Demikian juga
orang-orang yang tadi banyak di areal pemakaman itu semuanya berhamburan
pulang menjauh dari guyuran hujan dan dekapan udara dingin yang mulai
membungkus kulit.
Tapi disebuah gundukan tanah yang masih berwarna merah.. dengan
tebaran bunga melati yang berserak antara nisan putih. Naura, sesosok gadis dengan mata bintang masih tegak berdiri disitu. Wajah ayunya
terlihat menyimpan rona kesedihan yang begitu kuat merajai. Tak berkedip
mata indah itu menatap torehan nama di nisan itu. Rahardian Sagha Rizaldi,
nama yang tertulis dan sudah ribuan kali digumankannya.
Air matanya memang tak mengalir, sedu sedannya memang tak muncul.
Bukan karena tak cukup kuat kesedihan yang ada direlung hatinya. Tapi
karena lebih ia terlalu kuat untuk tak menangis. Seandainya petuah
ibundanya saat ia masih kecil untuk tak menangis dalam kesedihan apapun
tidak terpatri kuat dihatinya. Ia pasti sudah menangis, berteriak dan
menyatakan protes atas semua yang menurutnya tidak adil. ''Kenapa harus
berakhir seperti ini Tuhan, dan kenapa aku mesti gadis yang tak boleh
mengeluarkan air mata,'' lirih suara gadis itu berguman. Suara yang
kemudian bahkan tak terdengar oleh telinganya, karena tersapu gemericik
air hujan yang kian deras.
Naura kini bersimpuh, tangannya memegang nisan putih itu..
diusapnya nama Agha itu dengan lembut.. angannya kemudian mengembara
jauh, kembali ke waktu tiga bulan sebelumnya..
********
''Ayo dong, cepetan, sunset keburu ilang tuh,'' celoteh manja Naura sudah terdengar riuh saat roda mobil Agha menginjak pasir
pantai berwarna hitam. Sore itu, Agha dan Naura datang di pantai
itu.Pantai yang kerap dijadikan inspirasi oleh Agha saat ia
kehilangan denyut semangat dan gairah.
Agha hanya tersenyum. Dibiarkannya Naura membuka sendiri pintu
mobil, lalu kemudian lari dengan langkah kecilnya ke arah pantai. Agha
kemudian menyambar Nikonnya, lalu menyusul Naura. Kilatan blitz
kamera yang terus mengikuti gerak Naura seperti tak cukup mewakili
keindahan gadis manis itu. Naura memang bak anugerah terindah dari
Tuhan. Kulitnya putih, matanya bulat dan berbinar terang seperti bintang
pagi, hidungnya mencuat dengan dagu lancip dan bibir mungil yang selalu
merah basah. Meski bahasanya santun dengan penampilan anggun bak
puteri, tapi Naura sesungguhnya sangat lucu, jenaka dan kadang-kadang
iseng dan usil. Sama persis seperti sifat Agha.
''Agha.. kalo ada yang ingin kamu pinta dari ku saat ini, aku
pasti akan bilang iya,'' kata Naura. Wajahnya memang menggoda dengan
seringai senyum jenaka. Tapi mata Naura menunjukan keseriusan.
Sebenarnya, dihati gadis asal Jogja yang baru enam bulan pindah ke kota
itu ingin Agha mengatakan sesuatu. Mengatakan hal yang akan
membuatnya berbunga-bunga. Hal yang kerap diinginkannya saat terbangun
dari tidur malam, atau ketika ia sendirian dalam kamarnya. Tapi Agha
tak bergeming.. ia hanya tersenyum.. menarik hidung Naura,
mengacak-acak rambutnya lalu berkata dengan suara keras. ''Gw suka ma
lo, gw senang ma lo.. makanya gw pengen jadiin elo sandal jepit gw,''
kalimat yang kemudian diakhiri dengan tawa lepas yang tak berhenti. Naura kemudian ikut tersenyum. Ia tahu, Agha tak akan berubah.
Cowok itu terlalu banyak main-main, tak pernah serius.
Agha dan Naura sesungguhnya sangat dekat. Tak hanya telephon
dan sms yang mengalir deras. Agha terkadang terlihat muncul di
pelataran parkir sekolah Naura jika jam pulang tiba. Sore ketika senja
memerah scarlet, Agha juga suka muncul di teras rumah Naura,
membawakan sebatang Cadbury kesukaan Naura. Terkadang, ia suka membuat Naura beteriak ketakutan, saat jarum speedmeter mobil balapnya
menunjuk angka 200/km ketika ngebut di lingkar selatan. Genggaman
tangan, pelukan dan kecupan lembut di kening Naura telah berulangkali
diberikan Agha.. tapi hanya sebatas itu, tak pernah ada kata cinta
yang tercetus. Naluri wanita Naura sesungguhnya yakin, Agha
mencintainya.
Lalu tibalah momen terpenting dalam hidup Naura. 15 Januari ia
ulang tahun. Papa dan mamanya mengijinkannya menggelar party sweet
seventeen yang meriah dengan 99 orang tamu undangan yang sebagian besar
teman-teman dekatnya. Agha sama sekali tak diberitahunya. Ia ingin
memberi kejutan untuk cowok terkasih itu. Ia ingin Agha terkejut saat
ia memintanya datang kerumahnya.
Agha memang datang, tepat pada Pukul 19.45, waktu yang diminta
oleh Naura untuk datang. Agha bukannya tidak tau kalau Naura
ulang tahun. Ia bahkan sengaja pura-pura tidak tahu, karena sesuatu yang
besar tengah direncanakannya. Hari itu ia berniat berlutut di depan Naura dan menyatakan mencintai gadis itu dan kemudian memintanya
menjadi penjaga hatinya.
Tapi Agha hanya lima menit berada disitu. Ia pergi tanpa Naura
sempat mengetahui kedatangannya. Pelukan dan ciuman di pipi Naura dari
seorang cowok berambut klimis membuat seluruh kekuatan Agha lenyap.
Ia seperti tak percaya dengan pemandangan di depan matanya. Lidahnya
kelu, hatinya kemudian berdarah. Kemarahan dan kegeraman membuatnya
pergi dan meninggalkan tempat itu. Mawar merah dan batangan cokelat
digenggamannya kemudian dilemparkannya jauh-jauh.
Malam, ketika jarum jam menunjuk angka 00.30 Wita, Naura melihat
layar HP-nya ada pesan masuk dari Agha. Kebingungannya yang tak
menemukan Agha selama pesta membuatnya langsung bahagia saat melihat
inboks massage di hp-nya. Tapi kalimat yang ada di pesan itu kemudian
membuat air matanya tumpah dan kemudian berubah menjadi sedu sedan yang
lama dan panjang. ''Hari ini harusnya aku menjadikanmu penjaga hatiku..
hatiku sudah terlalu yakin, kalo kamulah anugerah terindah dari Tuhan
untukku. Ada cinta buatmu yang aku bawa.. tapi ternyata sudah ada yang
lain di hatimu.. dan itu bukan aku. Aku melihat kemesraanmu tadi, dan
itu membuatku sakit. Detik ini aku akan menjauh, pergi dari semua
tentangmu.. tapi cinta dan sayang yang sudah ada ini, tetap akan ada
buatmu.. doaku buatmu Naura, salam terakhir,'' kalimat itu yang ada
dikirim oleh Agha padanya.
Agha kemudian menghilang dan tak pernah Naura temukan lagi.
Semua nomer HP-nya tidak aktiv. Teman-temannya tidak ada yang tahu.
Tempat kostnyapun sepi, dengan pintu rumah yang terkunci rapat. Naura terus mencari, tapi semua usahanya gagal. Menangis dan menangis sajalah
yang bisa dilakukannya. ''Aku mencintaimu Agha.. kenapa tak kau
tanyakan dulu, dia itu sepupuku dari Jogja,'' lirih Naura dalam sedu
sedannya setiap malam.
Suatu sore, hujan turun. Ingatan Naura pada Agha begitu kuat
menderanya. Ia tahu Agha sangat suka hujan. Lagu Tercipta Untukku dari UNGU
band, yang mengalun dari componya membawa Naura dengan langkah pelan
keluar dari pintu rumahnya. Ia seperti melihat Agha di depan gerbang
rumahnya. Naura melangkah memanggil Agha, memintanya untuk tidak
terus berada dibawah guyuran hujan. Dan ketika gadis itu berlari menghampiri Agha, sebuah mobil boks berkecepatan tinggi yang
dikemudikan seorang pria mabuk melaju kencang dari arah utara. Dan…
Bruuukk!!
*******
Naura menghela nafas panjang, hujan sudah mulai mereda. Matahari
senjapun perlahan hilang. Ujung matanya kini sudah dihiasi dua bulir air
mata yang kemudian jatuh dan menimpa sebuah potret diri Agha.
Dibagian belakang potret itu ada tertulis kalimat. ''Naura.. jika kamu
memegang potret ini, berarti aku sudah ada dialam lain. Tapi
ketahuilah.. aku mencintaimu.. dan aku ingin kamu tetap jadikan aku
anugerah terindah untukmu,''. Potret itu diberikan ibunda Agha, tepat
ketika hembusan nafas terakhir Agha lepas dari raga, dan saat itu Naura sesungguhnya sudah ada dan bersimpuh didekat Agha. Tapi ia tak sempat mengucapkan kalimat apapun, karena Agha
sudah pergi dan tak akan pernah kembali lagi.
Dompu, 6 Agustus ‘ 09..
Buat kamu mata elangku…
ta'kan slamax tanganku mendekapmu...
Rabu, 25 April 2012
Selasa, 24 April 2012
1507 (Sebuah Testimony)
Cintaku ada dilangit...
Bgtu pula cintmu....
Cintaku..cintamu di angkasa hati. Melayang membentuk warna pelangi..
Tapi bagaimana aku bisa dengan gagah menggenggam tatapan cintamu jika ratusan jaring ciptaan manusia sudah menghadangnya?
Budaya, hukum, adat, tradisi hingga administrasi mengisyaratkan kesombongan??
Tapi ini bukan sesuatu yang harus membuat tunduk.. Aku bahkan tidak cukup hanya dengan mendengar bisikan kata cintamu..
Aku mau diteriakkan dengan keras.. Dengan lantang! agar alam semesta mendengarnya..
Karena bahagia itu akan sempurna jika diketahui orang lain.
Apa yang harus diingkari..??
Jika rasa yang hadir begitu jujur.. Menyusup jauh di relung hati.. Membenamkan dirix di palung hati terdalam..
Cintapun mulai kabur.. Benang merahnya semakin tidak jelas.
Mana tanda dan mana makna..
Mana simbol dan mana arti..
Mana ayat dan mana tafsir.
Tapi jika seluruh dunia melarangku untuk mencintaimu..
Maka aku akan datang menancapkan tonggak-tonggak kasih..
Simbol-simbol setia akan kupahat satu persatu..
Bendera kesetiaan akan kukibarkan..
Ayat-ayat cinta ku lantunkan..
Jika ini jerat yang akan membinasakanku..
Maka simpul-simpul jerat itu akan aku kalungkan di leherku..
Biarlah akan kulawan kehendak dunia jika itu untk membelamu..
Tak ada yg ingin aku janjikan padamu..
Selain sumpah bahwa saat matamu terbuka di pagi hari, aku adalah orang pertama yg kamu lihat..
Dan saat matamu terpejam di kesenyapan malam, aku adalah orang trakhir yang engkau tatap..
Dan ketika hembusan nafasku ini kelak terhenti, kamu adalah orang yang akan menutup mataku selama-lamanya...
'Because off u'
_jika menurutmu ini hanya mimpi.. Maka teruslah bermimpi karena mimpi yang terus menerus akan menjadi kenyataan_
Setialah pada jalan yang terjarikan.. Karena aku tak akan pernah pergi selama kamu tidak ingin aku pergi..
(Buat sesuatu yg membuatku marah, sedih, kecewa, tertawa bahkan gila)
Bgtu pula cintmu....
Cintaku..cintamu di angkasa hati. Melayang membentuk warna pelangi..
Tapi bagaimana aku bisa dengan gagah menggenggam tatapan cintamu jika ratusan jaring ciptaan manusia sudah menghadangnya?
Budaya, hukum, adat, tradisi hingga administrasi mengisyaratkan kesombongan??
Tapi ini bukan sesuatu yang harus membuat tunduk.. Aku bahkan tidak cukup hanya dengan mendengar bisikan kata cintamu..
Aku mau diteriakkan dengan keras.. Dengan lantang! agar alam semesta mendengarnya..
Karena bahagia itu akan sempurna jika diketahui orang lain.
Apa yang harus diingkari..??
Jika rasa yang hadir begitu jujur.. Menyusup jauh di relung hati.. Membenamkan dirix di palung hati terdalam..
Cintapun mulai kabur.. Benang merahnya semakin tidak jelas.
Mana tanda dan mana makna..
Mana simbol dan mana arti..
Mana ayat dan mana tafsir.
Tapi jika seluruh dunia melarangku untuk mencintaimu..
Maka aku akan datang menancapkan tonggak-tonggak kasih..
Simbol-simbol setia akan kupahat satu persatu..
Bendera kesetiaan akan kukibarkan..
Ayat-ayat cinta ku lantunkan..
Jika ini jerat yang akan membinasakanku..
Maka simpul-simpul jerat itu akan aku kalungkan di leherku..
Biarlah akan kulawan kehendak dunia jika itu untk membelamu..
Tak ada yg ingin aku janjikan padamu..
Selain sumpah bahwa saat matamu terbuka di pagi hari, aku adalah orang pertama yg kamu lihat..
Dan saat matamu terpejam di kesenyapan malam, aku adalah orang trakhir yang engkau tatap..
Dan ketika hembusan nafasku ini kelak terhenti, kamu adalah orang yang akan menutup mataku selama-lamanya...
'Because off u'
_jika menurutmu ini hanya mimpi.. Maka teruslah bermimpi karena mimpi yang terus menerus akan menjadi kenyataan_
Setialah pada jalan yang terjarikan.. Karena aku tak akan pernah pergi selama kamu tidak ingin aku pergi..
(Buat sesuatu yg membuatku marah, sedih, kecewa, tertawa bahkan gila)
IBU
Dan "Ibuku" merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.
Ibu adalah segalanya.
Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kita dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.
Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi.
Siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya.
Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu.
Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannyadalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.
Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan.
Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.
Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.
Penuh cinta dan kedamaian.
AKU dan KAMU SATU
Musim semi dibulan ini telah tiba
aku berharap warna cinta yang tertanam dalam hati seperti warna bunga yang sedang bermekaran
taman yang aku buat sejak aku dan kamu memulai cerita cinta..
Suatu hari
para tetangga datang menghampiriku
mereka meminta benih cinta itu tuk mereka tanam di taman cinta mereka
Ku berbisisk lirih:
"apa bungaku penyubur cinta??."
Sesaat aku tersentak ketika turunan adam menghampiriku:
"Wahai hawa abad ke-21! jangan gundah!
aku disampingmu. Tunduk dan dengarlah bisik tanah merah yang kau pijak."
Tanah merahpun berucap:
" hai manusiayang memiliki cinta sejati! aku percaya pada cintamu
hingga kau berada dipraharaku. Akan ku nanti kau untuk bercinta lagi
karena cinta yang kau miliki tak hanya sampai disini. Aku untukmu dan kamu untukku
karena kita diciptakan satu. Aku dari rusukmu dan hanya untukmu.
Turunan adam dan hawa itu bernama "DheNu" ( Deden&Nuri)
by DheNu
aku berharap warna cinta yang tertanam dalam hati seperti warna bunga yang sedang bermekaran
taman yang aku buat sejak aku dan kamu memulai cerita cinta..
Suatu hari
para tetangga datang menghampiriku
mereka meminta benih cinta itu tuk mereka tanam di taman cinta mereka
Ku berbisisk lirih:
"apa bungaku penyubur cinta??."
Sesaat aku tersentak ketika turunan adam menghampiriku:
"Wahai hawa abad ke-21! jangan gundah!
aku disampingmu. Tunduk dan dengarlah bisik tanah merah yang kau pijak."
Tanah merahpun berucap:
" hai manusiayang memiliki cinta sejati! aku percaya pada cintamu
hingga kau berada dipraharaku. Akan ku nanti kau untuk bercinta lagi
karena cinta yang kau miliki tak hanya sampai disini. Aku untukmu dan kamu untukku
karena kita diciptakan satu. Aku dari rusukmu dan hanya untukmu.
Turunan adam dan hawa itu bernama "DheNu" ( Deden&Nuri)
by DheNu
![]() |
Senin, 23 April 2012
RINDU
Segurat wajah sendu... Seuntai syair pilu...
Sepotong hati yang berbalut rindu..
Rindukan hadirmu, rindukan senyummu..
Tuhan di Surga.. trimakasih tlah kau Kirim
Dia yang sangat berarti
Untuk hidupku
Dia pelangi hatiku, warnai hariku...
Sepotong asa didada untuk tetap ada, takkan sirna
Kini... nanti... dan sepanjang masa...
Sabtu, 21 April 2012
TARIAN AKSARA BENING
Melunaklah matahari!
Bukankah selama ini kau selalu berdamai dengan mendung?
Panasmu pun tak pernah mengeringkan lautan
Baramu tak jua rela membakar jenggala-jenggala
Sinarmu bukanlah pedang yang hendak meretas putik yang masih menguncup
Tahukah kau bahwa bunga-bunga bermekaran setelah hadirmu?
Kau sumber cahaya yang mencairkan kebekuan dan melelehkan salju di kutub
Kau jua yang bersemayam di tubuh al-qamar tatkala malam gelap gulita
Kau mata yang menunjukkan di mana dunia lain berada
Bukankah kita telah berjanji, akan bergelombang bersama di samudera dan di langit?
(Atau, maukah kau menghanguskanku saja, demi esok puspa-puspa di taman kebudayaan itu tak merepih kehilangan dedahan?)
Bukankah selama ini kau selalu berdamai dengan mendung?
Panasmu pun tak pernah mengeringkan lautan
Baramu tak jua rela membakar jenggala-jenggala
Sinarmu bukanlah pedang yang hendak meretas putik yang masih menguncup
Tahukah kau bahwa bunga-bunga bermekaran setelah hadirmu?
Kau sumber cahaya yang mencairkan kebekuan dan melelehkan salju di kutub
Kau jua yang bersemayam di tubuh al-qamar tatkala malam gelap gulita
Kau mata yang menunjukkan di mana dunia lain berada
Bukankah kita telah berjanji, akan bergelombang bersama di samudera dan di langit?
(Atau, maukah kau menghanguskanku saja, demi esok puspa-puspa di taman kebudayaan itu tak merepih kehilangan dedahan?)
Senin, 16 April 2012
Jumat, 13 April 2012
ZUHUD KEHIDUPAN
Apakah engkau sudah mandi di telaga wewangian??
Apakah engkau sudah berhanduk dengan sinar mentari??
Sudahkah kau reguk kesegaran fajar;bagai anggur pagi di cawan* cakrawala??
Apakah engkau pernah tidur di gelapnya malam yang menghampar bagi rerumputan??
Pernahkan engkau tidur berselimutkan angkasa dan tidak perduli pada masa depan, dan melupakan masa lalu??
Kesunyian malam adalah samudera sedangkan deru gelombangnya ada di telingamu. Di pekatnya malam terdapat kalbu yang lenyap di pembaringanmu.
Berikan seruling untukku dan bernyanyilah. Lupakan obat, lupakan sakitmu. Sebab, manusia adalah kanvas yang dilukis dengan air...
Apakah engkau sudah berhanduk dengan sinar mentari??
Sudahkah kau reguk kesegaran fajar;bagai anggur pagi di cawan* cakrawala??
Apakah engkau pernah tidur di gelapnya malam yang menghampar bagi rerumputan??
Pernahkan engkau tidur berselimutkan angkasa dan tidak perduli pada masa depan, dan melupakan masa lalu??
Kesunyian malam adalah samudera sedangkan deru gelombangnya ada di telingamu. Di pekatnya malam terdapat kalbu yang lenyap di pembaringanmu.
Berikan seruling untukku dan bernyanyilah. Lupakan obat, lupakan sakitmu. Sebab, manusia adalah kanvas yang dilukis dengan air...
My Memories
![]() |
Bersama Crew Pena Multimedia E, Festival Budaya Sumbawa 2011 |
Bersama Bapak Anhar Gonggong, sejarahwan dan budayawan Indonesia
![]() | |||
Aku membacakan Puisi pada malam SASAMBO Festival Budaya Sumbawa 2011 |
TARIAN AKSARA BENING
Mampukah ilalang memaksakan diri jadi seroja?
Atau bisakah kunang-kunang mengalahkan kejora?
Lantas apa bedanya dengan kisah percintaan bulan dan matahari?
Saling mengasihi tapi tak pernah berada dalam satu bilik!
"Apa yang indah dari romantika seperti itu, kawan? Probabiitas seperti apakah yang membuatmu mengabaikan logika-logika?"
Dessh!
(Serasa melihat pedang sedang menebas sebuah jiwa)
Atau bisakah kunang-kunang mengalahkan kejora?
Lantas apa bedanya dengan kisah percintaan bulan dan matahari?
Saling mengasihi tapi tak pernah berada dalam satu bilik!
"Apa yang indah dari romantika seperti itu, kawan? Probabiitas seperti apakah yang membuatmu mengabaikan logika-logika?"
Dessh!
(Serasa melihat pedang sedang menebas sebuah jiwa)
Langganan:
Komentar (Atom)









