Melunaklah matahari!
Bukankah selama ini kau selalu berdamai dengan mendung?
Panasmu pun tak pernah mengeringkan lautan
Baramu tak jua rela membakar jenggala-jenggala
Sinarmu bukanlah pedang yang hendak meretas putik yang masih menguncup
Tahukah kau bahwa bunga-bunga bermekaran setelah hadirmu?
Kau sumber cahaya yang mencairkan kebekuan dan melelehkan salju di kutub
Kau jua yang bersemayam di tubuh al-qamar tatkala malam gelap gulita
Kau mata yang menunjukkan di mana dunia lain berada
Bukankah kita telah berjanji, akan bergelombang bersama di samudera dan di langit?
(Atau, maukah kau menghanguskanku saja, demi esok puspa-puspa di taman kebudayaan itu tak merepih kehilangan dedahan?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar